Kudus – Pada hari Kamis, 26 Muharram 1446 H, ratusan siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU TBS dari kelas 2 hingga kelas 6 berpartisipasi dalam kegiatan doa bersama di Desa Langgardalem, Kota Kudus. Acara yang berlangsung dari pukul 09.30 hingga 10.00 pagi ini diselenggarakan sebagai bagian dari peringatan Buka Luwur Mbah Irsyad, atau dikenal juga dengan nama Mbah Panggung. Kegiatan ini bertujuan untuk menghormati dan mendoakan para ulama serta leluhur yang telah memberikan kontribusi besar dalam penyebaran ajaran agama di daerah tersebut.
Acara dimulai dengan Iftitahul Majlis, yang dipimpin oleh KH. Hasan Falichi, masyayikh Madrasah Ibtidaiyyah TBS Kudus, KH. Hasan Falichi membuka acara dengan pembacaan doa dan pengantar yang memberikan semangat serta pengertian kepada para siswa dan hadirin tentang makna dari kegiatan tersebut. Kehadiran KH. Hasan Falichi dalam acara ini memberikan nuansa khidmat dan mendalam, memulai rangkaian acara dengan penuh hikmat.
Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan tahlil yang dipimpin oleh Bapak Nalal Izza. Tahlil yang dibacakan secara khusyuk oleh Bapak Nalal Izza ini diikuti oleh seluruh siswa dan guru madrasah. Tahlil menjadi momen penting dalam acara ini, di mana semua peserta secara bersama-sama memanjatkan do’a untuk arwah para ulama dan tokoh agama yang telah berjasa khususnya Mbah Irsyad (Mbah Panggung). Suasana tahlil bersama ini terasa sangat khidmat, memperlihatkan kekompakan dan rasa hormat yang tinggi dari para siswa dan hadirin.
Acara do’a bersama yang menjadi bagian akhir dari kegiatan ini dipimpin oleh KH. Mucharrori. Dalam doanya, KH. Mucharrori memanjatkan do’a untuk kesejahteraan seluruh umat dan keberkahan untuk Desa Langgardalem serta MI NU TBS. Do’a ini juga mencakup harapan agar generasi mendatang dapat terus melanjutkan perjuangan para ulama’ dan menjaga warisan keagamaan yang telah diwariskan.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi momen spiritual bagi siswa-siswa MI NU TBS tetapi juga mempererat hubungan antara generasi muda dengan tradisi keagamaan yang telah lama ada di masyarakat. Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan para siswa dapat lebih menghargai dan memahami pentingnya tradisi keagamaan serta meneruskan semangat dan ajaran para pendahulu mereka di masa depan. (Arif)