
Kudus, 1 September 2025 – Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama Tasywiquth Thullab Salafiyah (MI NU TBS Kudus) mencatatkan sejarah baru dengan menggelar workshop pelatihan pembuatan perangkat pembelajaran berbasis AI (Artificial Intelligence). Acara yang dilaksanakan di Aula Madrasah Tasywiquth Thullab Salafiyah ini menjadi yang pertama kalinya digelar di Kabupaten Kudus, bahkan mungkin di Jawa Tengah, dan bertujuan membekali para guru dengan keterampilan yang relevan di era digital.
Workshop ini diinisiasi oleh Ketua Yayasan TBS Kudus, KH. M. Ulil Albab Arwani yang juga memberikan pembinaan kepada seluruh guru MI NU TBS. Dalam sambutannya, beliau menekankan sebuah filosofi mendalam. “Materi pembelajaran itu penting, tetapi metode pembelajaran jauh lebih penting. Metode pembelajaran itu penting, tetapi guru jauh lebih penting. Dan jiwa (ruh) seorang guru lebih penting daripada guru itu sendiri,” ujarnya. Pesan ini menggarisbawahi pentingnya peran guru sebagai pembentuk karakter, yang tidak bisa digantikan oleh teknologi semata.
Pada acara tersebut, Plt. Kepala Kantor Kemenag Kudus, H. Soni Wardhana, S. Ag., M. Ag., menegaskan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah suatu keniscayaan yang tidak bisa dihindari. Ia mendorong para pendidik untuk beradaptasi dengan perubahan ini dengan mengintegrasikan metode pengajaran berbasis teknologi demi terciptanya proses pembelajaran yang lebih maju. Dengan memanfaatkan teknologi, diharapkan pendidikan agama di Kudus dapat menjadi lebih interaktif, efisien, dan menarik bagi generasi muda.
Pengawas MI Kecamatan Kota Kudus, Ibu Hj. Ernis Ismiyati, S. Ag., M. Ag., juga menyampaikan apresiasinya atas terlaksananya kegiatan ini. Ia menyoroti perkembangan pesat di MI NU TBS Kudus yang dulunya dianggap santai dalam hal prestasi, kini sudah melaju sangat pesat. Terkait pelatihan beliau mengungkapkan, “untuk menyelaraskan perkembangan zaman, MI NU TBS harus bisa memanfaatkan AI sebagai media pembelajaran,” tegasnya. Menurutnya, pemanfaatan AI adalah langkah strategis untuk memastikan madrasah tetap relevan dan mampu bersaing di tengah dinamika pendidikan modern.
Sementara itu, narasumber yang hadir, Bapak Dr. Mutadi, S. Pd., M.Ed., menjelaskan tentang urgensi penguasaan coding dan AI di era modern. Ia memaparkan bahwa kedua keterampilan ini bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan kebutuhan dasar dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Penguasaan coding dan AI memungkinkan guru untuk menciptakan materi ajar yang lebih interaktif, personal, dan sesuai dengan gaya belajar siswa.
Workshop ini dihadiri oleh seluruh guru MI NU TBS dan difokuskan pada praktik langsung. Para peserta diajarkan cara mengintegrasikan AI ke dalam perangkat pembelajaran sehari-hari, mulai dari membuat soal otomatis, menyusun rencana pembelajaran (RPP) yang adaptif, hingga menciptakan media ajar berbasis visual yang menarik. Selama pelatihan, peserta terlihat antusias dan aktif berdiskusi, menunjukkan semangat tinggi dalam menguasai teknologi baru.
Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi fondasi bagi MI NU TBS untuk terus berinovasi dalam dunia pendidikan. Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh, para guru diharapkan mampu menciptakan suasana belajar yang lebih dinamis dan efektif, serta menginspirasi siswa untuk menjadi generasi yang melek teknologi. Langkah MI NU TBS ini menjadi contoh positif bagi lembaga pendidikan lain dalam mempersiapkan diri menghadapi tantangan dan peluang di era digital.(Ans)