Oleh: Rosidi
(Penulis adalah staf pengajar MA NU TBS Kudus serta staf bidang media dan publikasi pada Ma’had Aly TBS Kudus)
Suasana tahun baru 2024 masih terasa. Hiruk pikuk pergantian tahun, disambut secara beragam oleh Masyarakat luas. Apalagi, momentum tahun baru tersebut masih bertepatan dengan suasana liburan akhir tahun bagi anak sekolah.
Awal tahun baru 2024 ini, juga merupakan awal pelaksanaan semester genap bagi anak-anak sekolah, sehingga ada ‘makna tersirat’ yang bisa diambil dari ‘perayaan’ tahun baru itu, dijadikan sebagai penanda untuk menyongsong masa pembelajaran semester genap dengan penuh gembira dan sukacita, sebagaimana menyambut perayaan tahun baru.
Setiap kali datang pergantian tahun, maka ada dua hal setidaknya yang selalu dilakukan, dalam konteks untuk melakukan perbaikan-perbaikan di masa-masa mendatang.
Pertama, muhasabah. Muhasabah ini menjadi sarana melakukan introspeksi, terkait apa yang telah dilakukan selama setahun yang berlalu. Paling tidak, dengan melakukan analisas terkait apa hal-hal baik (bermanfaat) yang telah dilakukan, untuk kemudian ditingkatkan.
Kedua, resolusi diri. Resolusi diri ini menjadi semacam janji pada diri sendiri, guna melakukan hal-hal baik yang ditargetkan untuk dilakukan atau direalisasikan di tahun baru. Maka resolusi diri ini menjadi penting, kiranya, sebagai sarana memotivasi diri melakukan hal-hal yang telah ditargetkan.
Dengan Bahasa sederhana, muhasabah dan resolusi diri ini menjadi bagian penting dari apa yang selama ini kita sebut sebagai “al-muhafadlatu ala al-qadiim al-shaalih wa al-akhdzu bi al-jadiid al-ashlah”.
Spirit Berprestasi
Pertanyaannya, bagaimana sebuah institusi sekolah/ madrasah, tak terkecuali madrasah Tasywiquth Thullab Salafiyah (TBS) Kudus, secara keseluruhan, yang berada di bawah naungan Yayasan TBS Kudus?
Merespons datangnya pergantian tahun (tahun baru), sekolah/ madrasah juga perlu mengeluarkan semacam ‘resolusi’ untuk meningkatkan prestasi. Hal itu penting dilakukan, untuk memacu semua sivitas yang ada, ikut mengambil peran (bagian) dalam konteks mewujudkan resolusi yang dikeluarkan.
Paling tidak, resolusi yang bisa dikeluarkan adalah untuk mendorong semua sivitas agar meningkatkan prsetasinya di tahun yang baru ini, dan juga di tahun-tahun mendatang. Dengan kata lain, tapaki tahun baru 2024 dan seterusnya dengan spirit untuk berprestasi.
Untuk mewujudkan spirit berpretasi itu, paling maka pembinaan dan pengawalan terhadap peserta didik (santri), mutlak ditingkatkan dari waktu ke waktu. Pembinaan dan pengawalan kepada para peserta didik ini untuk meningkatkan kapasitas intelektualnya di satu sisi, dan meningkatkan mental bertarung untuk meraih prestasi di sisi yang lain.
Pembinaan dan pengawalan itu pun, tidak semata cukup dengan materi, juga sampai pada public speaking, sehingga para peserta didik senantiasa siap terjun jika sewaktu-waktu diminta untuk mengikuti kompetisi-kompetisi.
Dan yang terpenting, tentu harus diingat, bahwa proses melakukan pembinaan serta pengawalan ini bukan hal yang mudah dan singkat. Melainkan membutuhkan waktu yang cukup Panjang dan juga melelahkan. Untuk itu, support (dukungan) dari pimpinan di tingkatan masing-masing, perlu diperhatikan dan ditingkatkan, demi terukirnya prestasi-prestasi terbaik bagi almamater tercinta. Wallahu a’lam. (*)