Ilmu menjadi hal yang sangat penting untuk dikuasai oleh siapapun. Sebab, dengan ilmulah, seseorang bisa meraih sukses, baik dalam kehidupan dunia maupun di kehidupan akhirat kelak.
Mengingat pentingnya ilmu itulah, maka para masyayikh madrasah Tasywiquth Thullab Salafiyah (TBS) Kudus, senantiasa menekankan dan berpesan kepada para santrinya, agar bersunggug-sungguh dalam thalabul ilmi (menuntut ilmu).
KH Hasan Fauzi Ms juga menyampaikan pentingnya ilmu dalam tausiyahnya pada tasyakuran peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-98 madrasah TBS Kudus, yang digelar di Madrasah Tsanawiyah (MTs) NU TBS Kudus pada Rabu (20/12/2023) lalu.
Yi Fauzi -sapaan akrab KH Hasan Fauzi Ms- menyampaikan, bahwa segala sesuatu itu ada jalannya, dan jalan menuju surga adalah ilmu (likulli syai’in thariiqun, wa thariqu al-jannati al-ilmu).
Lebih lanjut, Yi Fauzi mengulas terminologi ilmu ini di depan para pengurus, dewah guru (pendidik), tetangga sekitar madrasah dan tamu undangan lain yang hadir dalam kesempatan tasyakuran tersebut. “Lafadh ‘ilmu’ dalm Bahasa Arab itu terdiri dari tiga huruf, yakni ‘ilm’,” jelasnya.
Huruf pertama yaitu ‘ain’. Ain ini merujuk pada kata ‘illiyyin’ yang berarti derajat yang tinggi. Artinya, orang yang memiliki ilmu (berpengetahuan luas), maka derajatnya akan diangkat ke derajat yang tinggi atau mulia.
Huruf kedua yaitu ‘lam’, yang merujuk pada kata ‘lathif’ yang berarti lemah lembut atau penuh kasih sayang. “Salah satu tanda keberkahan ilmu adalah, orang yang memiliki ilmu itu memiliki sifat yang lemah lembut atau penuh kasih sayang,” tutur Yi Fauzi menambahkan.
Sedang huruf ketiga yaitu ‘mim’, mengacu pada kata ‘al-mulk’ yang berarti kerajaan/ kekuasaan. “Dengan ilmu, seseorang bisa meraih jabatan/ kekuasaan. Namun itu bisa dimaknai sebagai teladan (panutan), minimal jadi teladan bagi keluarga dan Masyarakat sekitar,” katanya. (ros/ y1)